Kali
ini saya mau sharing tentang undangan nih.. Awalnya sang tunangan menawarkan buat undangan di temennya
yang kebetulan punya percetakan.
Sebut
saja namanya Mr.X.
Kami
pun membuat janji untuk ngobrol masalah harga, desain
dll. Kebetulan saya
pun membawa 2 contoh undangan yang diinginkan. Awal pertemuan, kalau tidak salah sekitar bulan mei
pokonya sebelum puasa.
Di
awal pertemuan, semuanya terasa indah baik dari segi harga, desain serta
penawaran-penawaran lainnya yang menarik. Alhasil kami pun deal harga, desain
dsb. Contoh undangan yang saya bawa pun
diminta konon katanya untuk dijadikan
sebagai
acuan. Kami hanya tinggal menunggu layout dari si Mr.X ini.
"Pokonya
nanti pas puasa udah jadi dummy nya,
jadi habis lebaran udah bisa naik
cetak. Nantilah dikabarin lagi" kata Mr.x
Selama
bulan puasa, Mr.X tak kunjung memberi kabar. Alhasil, kami berusaha menanyakan perkembangan undangan.
Boro-boro kasih kabar, kadang di sms
saja
ga dibales. Selalu ada alasan, ga ada pulsa lah, lagi sakit lah, bahannya belum ada lah, lagi bikin
dummy yang 1 lagi lah. Pokonya
susah banget dihubungin apalagi diajak ketemuan.
Dua
minggu setelah lebaran, akhirnya Mr.X kasih kabar dan ketemuan sama sang tunangan untuk kasih dummy
undangan yang dimaksud. Kebetulan saya
gak
ikut ketemuan. Saya
termasuk orang yang gak kepengen ribet, males berurusan sama orang yang bertele-tele. Akhirnya saya
menyerahkan masalah ini sama sang tunangan.
Begitu
sang tunangan kasih dummy ke saya, rasa pengen nangis, pengen marah pokonya campur aduk deh. Dummy nya
itu ah pokonya abstrak deh susah diungkapkan
dengan
kata-kata. Pas ditanya kenapa ngaret, Mr.X pun mengemukakan beberapa alasan yang tidak masuk
akal. Awalnya dia bilang lama karena lagi
bikin dummy B,
padahal dummy yang dimaksud pun sampai saat itu belum jadi. Saya sampai heran, awalnya dia yang
menawarkan untuk bikin 2 dummy padahal saya
hanya
nanya budget untuk undangan B. Ditawarin dibikinin dummy A sama dummy B, siapa yang bakal nolak ditawarin bikin dummy dengan 2 desain tanpa bayar
tambahan.
Eh gatau nya dia yang ingkar.Zzzzz
banget
Saya
aja sampai
merasa malu untuk kasih liat ke keluarga ttg undangan dummy ini. Emang sih kalau dari segi harga Mr.X ini jauh lebih
murah tapi murah bukan berarti murahan kan?
Kami
tidak masalah kalau masalah harga, yang penting memuaskan. Akhirnya saya putuskan untuk
membatalkan semuanya orderan.
Uuuuh
giliran kami udah batalin orderan, Mr.X rajin banget kasih kabar sampai bela2in nyamperin sang
tunangan di kantornya. Meminta maaf sekaligus membujuk
supaya tidak membatalkan orderan. Bukan apa-apa, saya sudah kepalang kecewa dengan sikap yang
tidak profesional Mr.X dan kami takut
kedepannya
dia akan melakukan kesalahan yang sama jadi kami pun akhirnya meminta maaf karena membatalkan
orderan.
Nah
perjuangan undangannya bersambung ya.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar